WORDS

Ketika Pertemuan yang “Salah” Melahirkan Rasa yang Baru. Ditulis oleh Insan Kamil

Diawali dari sautan lirik “Merusak Kesenangan” menyenggol Jason Ranti, seorang musisi pemberi ilham dialektika kata yang jujur pada setiap karya yang dibuatnya. Akhirnya mereka melebur dalam single dan instalasi “Salah Display”, sebuah awalan proyek kolaborasi album mereka yang berjudul “Jason Ranti I Don’t Know and I Dongker.”

Tak berhenti pada lagu saja, untuk memperkuat narasi seputar seni rupa, Jason Ranti dan Dongker turut membuat sebuah instalasi yang dipamerkan di Selasar Sunaryo, Bandung, dalam pameran bertajuk “Senang Bersamamu.” Bersama lebih dari 300 seniman lainnya, mereka menampilkan instalasi yang merepresentasikan lagu “Salah Display” secara mencolok dan menarik perhatian.

Sudut pandang seni yang mereka miliki menjadi salah satu fondasi dari lagu dan instalasi yang mereka buat. Mempunyai karakter serupa dalam lirik kasar yang dipeluk oleh keromantisan dalam menyampaikan setiap isu yang mereka coba sampaikan, Dongker dan Jason Ranti meletup bak popcorn dalam microwave, bermain di ruang yang mereka kenali namun tetap memberikan gebrakan baru yang lahir dari kolaborasi mereka, linear namun liar.

Karya “Ken Dedes” dari Jim Supangkat menjadi inspirasi proyek Dongker dan Jason Ranti menyuguhkan eksplorasi seni yang menyenggol Simbol tradisi dan simbol budaya populer. Simbol-simbol tersebut dapat terlihat di bagian atas dan bawah karya tersebut secara berurutan. Apropriasi karya “Ken Dedes” oleh Dongker dan Jason Ranti memusatkan isu serupa, disesuaikan dengan identitas yang melambangkan kultur populer saat ini dengan identitas dari Dongker dan Jason Ranti.

Proyek yang dilakukan Dongker dan Jason Ranti ini makin membuka lebar celah untuk kultur seni rupa dan musik menjadi satu. Sebelumnya kolaborasi seni rupa dan musik pernah dilakukan juga oleh beberapa musisi/artist, salah satunya yang terlintas di kepala saya adalah A stone A. Band yang sering kali menggabungkan dunia seni rupa dan musik pada aksi panggungnya dengan melebur sound distorsi yang kasar dengan performance art eksploratif, membuka persepsi baru pada audiens mereka mengenai apa yang bisa dilakukan seni rupa dan musik disaat yang bersamaan.

Peleburan antara seni rupa dan musik, menunjukkan betapa dinamis dan cairnya batas antar disiplin seni. Kolaborasi ini tidak hanya memperkaya bentuk ekspresi, tetapi juga membuka ruang-ruang baru bagi seniman untuk menyampaikan gagasan secara lebih utuh dan multidimensi. Dari pertunjukan tradisional hingga eksperimentasi kontemporer, pertemuan dua medium berbeda, pertemuan yang sering dianggap terlalu kompleks untuk dinikmati, kini dibuat lebih relatable sehingga menjadi rasa baru bagi para penikmat seni rupa dan musik.

 

Cruising Takeover, Words Zine Vol.1

Deep dive into them, is it a destination or an endless journey? This mini zine unpacks the struggles, growth, and creative exploration behind staying true to your identity in an industry that’s always shifting. Get this thing, Shop now at Tokopedia Cruising